Berita
Industri Elektronik di Asia Tenggara Sedang Meningkat
Industri Komponen Elektronik Asia Tenggara Memanfaatkan Peluang Baru di Tengah Penyesuaian Rantai Pasok
Seiring dengan restrukturisasi rantai pasok manufaktur elektronik global, Asia Tenggara sedang berkembang pesat sebagai basis utama untuk produksi dan ekspor komponen elektronik. Negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Indonesia menarik pesanan internasional yang signifikan berkat dukungan kebijakan, keunggulan biaya, dan ekosistem manufaktur yang semakin canggih, menjadikan wilayah ini titik panas untuk pengadaan komponen elektronik global.
Tren Pasar: Pertumbuhan Stabil dalam Ekspor Komponen Elektronik
Menurut data terbaru, ekspor komponen elektronik Asia Tenggara melampaui 30 miliar dolar AS pada tahun 2024, dengan produk unggulan termasuk termistor NTC, sensor suhu, dioda, dan sirkuit terpadu. Pengembangan industri seperti Internet of Things (IoT), manufaktur cerdas, dan kendaraan energi baru mendorong permintaan internasional akan komponen elektronik presisi tinggi dan andal.
Inovasi Teknologi dan Manufaktur Lokal Menggerakkan Peningkatan Industri
Negara-negara Asia Tenggara secara aktif mendorong manufaktur lokal dan inovasi teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas komponen elektronik. Sebagai contoh, Malaysia menandatangani kesepakatan dengan Arm Holdings, berinvestasi $250 juta untuk memperoleh gambar desain chip, bertujuan untuk mencapai produksi chip domestik dalam dekade berikutnya guna memenuhi kebutuhan AI dan pusat data.
Kerja Sama Internasional dan Integrasi Regional Mempercepat Pembangunan
Penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dan Kesepakatan Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) telah mengurangi tarif dan memperluas akses pasar, terutama menguntungkan industri manufaktur seperti elektronik, tekstil, dan otomotif.